
Apa Itu Saffron?
Saya sebenarnya sudah pernah dengar dan lihat review orang-orang di sosial media tentang Saffron, tapi waktu itu rasanya saya masih kurang tertarik, mungkin karena belum pernah sebelumnya mencoba minuman herbal yang sama seperti Saffron. Saya sempat nyesel udah tau lama tapi kok nggak tertarik untuk coba, setelah mencoba beberapa hari jadi ketagihan sama manfaatnya yang luar biasa. Lantas apa itu Saffron?
Saffron (Crocus sativus) merupakan tanaman yang asalnya dari famili Iridaceous yang dianggap sebagai tanaman herbal yang cukup penting dalam bidang medis, kosmetik, serta industri higienis (Ismail & Ningtyas, 2020). Ternyata bahasa indonesianya Saffron ini tuh “kuma-kuma”. Saffron dikenal sebagai bumbu yang paling mahal di dunia dan sudah dijuluki “Emas Merah” di Iran.
Satu bunga Crocus sativus mempunyai tiga kepala putik. Pada bagian tangkai bunga yang menghubungkan antara kepala putik dan bagian yang ada di dalam bunga itulah yang diambil dan yang disebut Saffron. Saffron berasal dari pulau kreta, yang sekarang sudah banyak di produksi di berbagai negara yaitu: Iran, Spanyol, India, Yunani, Azerbaijan, Maroko, dan Italia (Wikipedia, 10 April 2020).
Sebelumnya yang saya tahu, Saffron bermanfaat hanya untuk bidang medis atau pengobatan, ternyata oh ternyata bermanfaat juga untuk bidang kosmetik, dan industri higienis karna sudah banyak perempuan yang menggunakan Saffron sebagai toner.
Lalu, apa manfaat dari Saffron itu sendiri? alangkah baiknya teman-teman melihat tanaman dan bentuk asli dari Saffron terlebih dahulu. Supaya tidak membayang-bayangkan lagi ehehe. Sok atuh dilihat bentuk Saffronnya di bawah ini:

Lalu, manfaatnya apa sebenarnya? Ternyata banyak. Dan beberapa manfaat terbukti ketika saya menggunakan Saffron. Alhamdulillah..
Manfaat Saffron ini saya kutip dari jurnal penelitian dan artikel yang saya temukan, jadi insyaAllah akurat. Berikut manfaatnya:
- Dapat melawan kanker
- Memperbaiki sistem imun pada tubuh
- Dapat membantu pengobatan depresi
- Anti hipertensi atau mengurangi tekanan darah tinggi
- Pengobatan Pre Menstrual Syndrome (PMS)
- Anti cemas dan insomnia
- Antidiabetes
Pengalaman saya setelah menggunakan Saffron
Saya baru minum Saffron 3 hari, seharinya satu gelas kecil diminum harus setelah makan. Baru beberapa hari, manfaat sudah saya rasakan, seperti:
- Saat bangun tidur badan jadi fresh
- Saat bangun tidur badan jadi nggak pegel-pegel
- Ibu saya yang sering insomnia sekarang Alhamdulillah tidak insomnia, semenjak minum Saffron.
- Saya dan ibu saya pun ngerasa badan jauh lebih berasa enteng dan nggak pusing-pusing lagi.
Sementara hanya itu saja yang baru saya rasakan, saya akan review lagi untuk manfaat lainnya, seperti sebagai pengobatan PMS, karena setiap bulan saya salah satu wanita yang memang ngerasain nyeri perut ketika sedang PMS. Karena saya baru mulai minum Saffron itu setelah saya selesai PMS jadi belum mengalami manfaatnya.
Tapi perlu diperhatikan juga ternyata ada beberapa orang yang diharuskan memiliki takaran khusus dalam mengkonsumsi Saffron, seperti: Ibu yang sedang hamil, orang yang memiliki tekanan darah rendah. Untuk lebih detailnya, sebaiknya sebelum membeli atau mengkonsumsi dicari tahu dulu.
Kesimpulan:
Saffron ialah obat herbal yang dapat digunakan sebagai pengobatan untuk beberapa penyakit yang disebutkan di atas tetapi dengan dosis yang sesuai ya, karena kalau berlebihan akan menimbulkan efek yang kurang baik. Jika untuk pengobatan alangkah baiknya konsultasi terlebih dahulu ke dokter ya. Penelitian terkait dengan manfaat Saffron di atas masih perlu adanya uji klinik dengan skala yang lebih besar untuk dapat memastikan efek farmakologi yang dimiliki oleh tanaman Crocus Sativus L. atau Saffron.
Buat teman-teman yang tertarik untuk ikhtiar dengan Saffron dan mau tanya-tanya lebih detail, kamu bisa lho menghubungi melalui:
📲 DM Instagram: @intanrifqisaffron_bekasiutara
📱 WA: https://bit.ly/IRSaffron_bekasi
Referensi:
Afifah, N. M., & Hasanah, A. N. (2020). Saffron (Crocus Sativus L): kandungan dan aktivitas farmakologinya. Majalah Farmasetika, 5(3), 116-123. Diakses dari http://jurnal.unpad.ac.id/farmasetika/article/view/26291
Ismail, R. A. J. F., & Ningtyas, N. R. (2020). Potensi saffron sebagai antidiabetes. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 2(1), 99-104. Diakses dari http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP/article/view/47
Wikipedia. Diakses pada 02 Juli 2020 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Kuma-kuma