Monotasking

Monotasking merupakan tindakan yang hanya melakukan satu pekerjaan atau tugas dengan konsentrasi penuh dalam satu waktu. Kerjakan semua pekerjaan satu per satu.

Tujuannya agar lebih efektif dalam menyelesaikan pekerjaan, meningkatkan konsentrasi serta disiplin.

Menurut pendapat saya pribadi, monotasking lebih efektif dibanding dengan multitasking. Banyak juga dampak yang kurang baik dari multitasking itu sendiri, dalam sebuah penelitian multitasking dapat menurunkan produktivitas, menurunkan kemampuan memori sehingga berdampak pada penurunan fungsi otak yang dapat menyebabkan stress dan mudah emosi.

Bagaimana menerapkan monotasking?

  1. Buatlah to-do-list dan alokasikan waktu untuk mengerjakan pekerjaan dan tugas. Waktu mengerjakan tidak harus saklek atau detail sekali. Karena kalau terlalu detail nantinya ketika ada pekerjaan yang tidak sesuai waktunya, pekerjaan yang lain jadi buyar. Misalnya: satu pekerjaan akan saya kerjakan di hari Senin, kurang lebih waktunya 2 jam. Bebas saja 2 jam itu di pagi, siang atau sore. Kamu juga bisa memperkirakan, kira-kira kapan kamu mood mengerjakan itu. Kalau saya sih di Pagi hari setelah sholat subuh. Masing-masing pekerjaan yang sudah di list bisa disesuaikan oleh individu itu sendiri ya.
  2. Kurangi gangguan yang dapat membuyarkan konsentrasimu, misalnya ketika kamu lebih menyukai suasana yang hening dan tidak berisik. Kamu bisa memilih tempat untuk mengerjakan pekerjaan yang sekiranya sepi, dan biasanya kalau saya di pagi hari setelah sholat subuh.
  3. Disiplin, ketika waktunya bekerja ya harus bekerja. Ketika waktunya sedang istirahat, seharusnya istirahat. Hindari menunda pekerjaan karena lebih memilih stalking sosial media yang sekiranya lebih menarik daripada pekerjaan.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *